Pengalaman Beriman,
Berislam, dan Berihsan
HAKIKAT IBADAH
Pada dasarnya,
manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah pada Allah. Allah berfirman:
|
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Adz-Dzari’at: 56).
Seperti kita
ketahui bahwa ibadah terbagi atas dua bagian, yaitu ibadah khusus dan ibadah
umum. Ibadah khusus yaitu ibadah yang secara khusus berhubungan dengan
penghambaan dan ketaatan kita pada Allah
Berkata Al Imam Ibnu Katsir tentang tafsir ayat ini :
“Bahawasanya Allah ta’ala menciptakan makhluk untuk beribadah hanya kepadaNya
saja tidak ada sekutu bagiNya. Barangsiapa mentaatiNya maka Allah akan
membalasnya dengan balasan yang sempurna. Dan barngsiapa yang durhaka (menentang)
kepadaNya maka Allah akan mengadzabnya dengan adzab yang sangat dahsyat. Dan
Allah memberitakan bahwanya Dia tidak butuh kepada makhukNya bahkan merekalah
yang butuh kepadaNya dan Dialah Yang menciptakan dan Yang memberi rizki
mereka.
Allah ‘Azza wa Jalla menciptakan
makhluk untuk ibadah kepadaNya. Dan ini konsekwensi akal yang sehat. Karena
tidak ada yang berhak mendapatkan ibadah kecuali Dzat Yang mampu dalam
mencipta dan memberi rizki, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
“Berhala-berhala yang mereka
ibadahi selain Allah itu tidak mampu dalam menciptakan (membuat) sesuatu
apapun, sedang berhala- berhala tersebut dicipakan (dibuat oleh orang)”. (An
Nahl:20).
“Sesungguhnya yang kalian ibadahi
selain Allah itu tidak mampu memberikan rizki kepada kalian”. (Al Ankabut:17).
Misi Diutusnya Para Rosul
Allah yang menetapkan ibadah ini
pada makhluk-Nya.Dia pulalah yang mengutus para Rosul-Nya untuk berdakwah
atau menyeru ummatnya kepada peribadatan kepada Allah semata, dan melarang
dari peribadatan kepada selain-Nya, sebagaimana Allah ‘Azza wa Jalla
berfirman :
“Sungguh Kami mengutus seorang
rosul pada setiap kelompok manusia untuk menyerukan beribadalah kepada Allah
saja dan tinggalkan thoghut”. (An Nahl:36)
Dan juga Dia berfirman :
“Dan Kami tidak mengutus seorang
rosul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan padanya bahwa tidak dan
sesembahan yang haq diibadahi melainkan Aku, maka beribadahlah kepada-Ku”.
(Al Anbiya’:25)
Ibadah merupakan hikmah yang
karenanyalah diciptakan jin dan manusia. Dan karena ibadah ini pulalah
diciptakan langit dan bumi, dunia dan akhirat, jannah (surga) dan nar
(neraka). Dan karena ibadah inilah Allah mengutus para rosul-Nya, menurunkan
kitab-kitab-Nya, mensyariatkan hukum-hukum-Nya dan menjelaskan halal dan
haram untuk menguji makhlukNya, siapa diantara mereka yang paling baik
amalnya.
Pengertian ibadah
Berkata Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah: ”Ibadah adalah suatu nama yang mencakup seluruh perkara yang
dicintai oleh Allah dan diridhoi-Nya baik berupa ucapan maupun perbuatan baik
yang tampak maupun yang tersembunyi”.
Asal ibadah adalah ketundukan dan
perendahan diri. Suatu ibadah tidaklah dikatakan ibadah sampai diikhlashkan
untuk Allah. Apabila ibadah itu tercampur suatu kesyirikan maka ibadah
tersebut tertolak atau tidak diterima atas pelakunya dan ibadah tersebut
batal dari asalnya, karena ibadah tersebut ketika itu tidak dinamakan ibadah
syar’i.
Jadi suatu ibadah tidaklah
dikatakan ibadah syar’i kecuali disertai dengan tauhid (mengesekan Allah
dalam ibadah). Berkata Ibnu Abbas : عِبَادَةُ اللهِ تَوْحِيْدُ اللهِ
ibadatullah (beribadah kepada Allah) maknanya adalah tauhidullah (mengesakan
Allah dalam ibadah).
|
Nama: Sandika Madya Akbar
NIM : 1112051000077
|
0 komentar:
Posting Komentar