Nama : Imas Hayati Nufus
Kelas : KPI II C
Nim : 1112051000159
Artikel : ke 2
SETIAP MANUSIA
MERUPAKAN PEMIMPIN
Setiap muslim adalah
pemimpin dari berbagai posisi dan tingkatannya. Mulai dari tingkatan rakyat,
sampai tingkatan penggembala, bahkan sebenarnya kita pun adalah seorang
pemimpin dalam memimpin diri kita sendiri. Karena, setiap orang memiliki
tanggung jawab dan pasti akan dimintai pertanggung jawabannya di hadapan Allah
atas kepemimpinannya kelak.
Dengan demikian, setiap muslim harus berusaha untuk menjadi pemimpin yang
paling baik dalam segala tindakannya, tanpa didasari kepentingan pribadi atau
golongan tertentu. Seorang pemimpin juga haruslah adil dalam segala hal. Baik
pemimpin umat, pemimpin untuk hewan-hewan peliharaan, maupun pemimpin bagi
dirinya sendiri.
Pemimpin yang adil
adalah seseorang yang menerapkan hukum syariat Allah kepada manusia. Pemimpin
yang berhukum dengan selain syariat Allah, dia tidak disebut adil, tetapi kafir
kepada Allah. Jika seorang penguasa menetapkan hukum yang bertentangan dengan
syariat, dan dia mengetahui bahwa itu bertentangan dengan syariat, tetapi ia
menjalankannya dan berkata “Saya tidak pas menjalankan syariat”, maka
dia kafir. Meskipun ia salat, puasa, haji, dan sebagainya.
Diantara bentuk-bentuk
keadilan adalah memandang sama antara orang kaya dan orang fakir, musuh dan
kawan, kerabat dan orang yang jauh, bahkan musuh dan pemimpin. Menegakkan hukum
yang diwajibkan Allah kepada setiap orang, hingga pada anak-anak dan
keturunannya.
Allah SWT berfirman
dalam surat An-Nahl:90 yang artinya “Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku
adil dan berbuat baik” (An-Nahl:90). Maka dari itu, manusia sebagai
pemimpin terkecil dalam ruang lingkup dirinya sendiri, hendaklah berlaku adil
dalam segala hal dan mengambil tindakan yang akan dilakukannya.
0 komentar:
Posting Komentar