Selamat datang di Komunikasi Penyiaran Islam KPI C 2012

Minggu, 02 Juni 2013

artikel 3

Novi Fitriani / 1112051000147
ARTIKEL III / KPI 2C
                             
                Tanyakan Pada Diri Anda, “Iman, Islam, dan Ihsan Saya”
Iman berarti pembenaran dalam hati,
تَصدِيقٌ بِالقَلبِ وَتَقرِيرٌ بِالِّسَا نِ وَعَمَلٌ بِالأَركَانِ
“Membenarkan dalam hati mengikrarkan dengan lisan, mengamalkan dengan angggota badan”
Membenarkan dengan hati, maksudanya menerima segala yang dibawa Rasulullah, “Mengikrarkan dengan lisan”, maksudnya ialah mengucapkan kalimat syahadat. “Mengamalkan dengan anggota badan”, maksudnya ialah hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan, sementara keyakinan mengamalkan dalam bentuk ibadah-ibadah yang sesuai fungsinya.
Sudahkan kita beriman? Mengucapkan kalimat syahadat, terutama pada saat tahyatul awal dan tahyatul akhir dalam salat? Sudahkan kita yakin bahwa segala perbuatan, gerak-gerik anda tak ada satu pun yang luput dari penglihatan Allah ?
Rukun Islam yang pertama ialah “Bersaksi bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah” untuk merealisasikannya kita dapat mengucapkan Asyhadu anla illa haillallah dan menetapkan dalam hati bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Kemmudian bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Lalu menegakkan salat lima waktu, membayar zakat, puasa pada bulan ramadhan,  dan menunaikan haji.
Sedangkan untuk memenuhi istilah Ihsan, berbuat baik. Kita dapat melakukan segala sesuatu yang dapat memberi manfaat positif kepada sesama manusia, bisa dengan harta, jabatan, ilmu yang bermanfaat, dan tenaga kita.  Sesuai dengan firman Allah “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun“. (QS. Al Mulk [67];2)

Antara iman, islam dan ihsan, ketiganya tak bisa dipisahkan oleh manusia di dunia ini, kalau diibaratkan hubungan diantara ketiganya adalah seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi lainya berkaitan erat. Segitiga tersebut tidak akan terbentuk kalau ketiga sisinya tidak saling mengait. Jadi manusia yang bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara iman, islam dan ihsan. Disamping adanya hubungan diantara ketiganya, juga terdapat perbedaan diantaranya sekaligus merupakan identitas masing-masing. Iman, lebih menekankan pada segi keyakinan dalam hati. Islam merupakan sikap untuk berbuat dan beramal dan, Ihsan merupakan pernyataan dalam bentuk tindakan nyata. Dengan ihsan, seseorang bisa diukur tipis atau tebal iman dan islamnya. Wallahu A'lam.
Oleh karena itu marilah kita berlomba-lomba mebegakkan amar ma’ruf nahi munkar di bumi Allah ini, dan mempertebal Iman kita dengan melakukan segala sesuatu yang dipertintahkan Allah dan menjauhi segala larangan-Nya

0 komentar:

Posting Komentar