ZOUPI DWI RAKA
zoupidwiraka@gmail.com
kelas : KPI 2C
MANFAAT MELAKUKAN SHALAT
Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi setiap
muslim. Sebuah ibadah mulia yang mempunyai peran penting bagi keislaman
seseorang. Sehingga Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam mengibaratkan
shalat seperti pondasi dalam sebuah bangunan.
Beliau shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda:
.… بُنِىَ
الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ
Islam dibangun di atas lima hal:
bersaksi bahwa tidak ada sesembahan
yang berhak disembah dengan benar kecuali Allâh
dan Nabi Muhammad adalah utusan Allâh,
menegakkan shalat….
(HR Bukhâri dan Muslim)
bersaksi bahwa tidak ada sesembahan
yang berhak disembah dengan benar kecuali Allâh
dan Nabi Muhammad adalah utusan Allâh,
menegakkan shalat….
(HR Bukhâri dan Muslim)
berikut ini adalah salah satu manfaat sholat yang harus anda tahu.
1. Shalat adalah simbol ketenangan.
Shalat menunjukkan ketenangan jiwa dan kesucian hati
para pelakunya. Ketika menegakkan shalat dengan sebenarnya, maka
diraihlah puncak kebahagiaan hati dan sumber segala ketenangan jiwa.
Dahulu, orang-orang shalih mendapatkan ketenangan
dan pelepas segala permasalahan ketika mereka tenggelam dalam
kekhusyu’kan shalat.
2. Shalat adalah cahaya.
Ambillah cahaya dari shalat-shalat kita. Ingatlah,
cahaya shalat bukanlah cahaya biasa. Dia cahaya yang diberikan oleh
Penguasa alam semesta ini. Diberikan untuk menunjuki manusia ke jalan
yang lurus, yaitu jalan ketaatan kepada Allâh Rabul ‘alamin.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullâh, dari sahabat Abu Mâlik al-’Asy’ari radhiyallâhu'anhu, Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda: (dan shalat itu adalah cahaya).
Oleh karena itu, marilah menengok diri
kita, sudahkah cahaya ini menerangi kehidupan kita? Dan sungguh sangat
mudah jika kita ingin mengetahui apakah shalat telah mendatangkan cahaya
bagi kita? Yakni dapat lihat, apakah shalat membawa ketaatan kepada
Allâh dan menjauhkan kita dari bermaksiat kepada-Nya? Jika sudah,
berarti shalat itu telah menjadi sumber cahaya bagi kehidupan kita.
Inilah cahaya awal yang dirasakan manusia di dunia. Dan kelak di
akhirat, ia akan menjadi cahaya yang sangat dibutuhkan, yang
menyelamatkannya dari berbagai kegelapan sampai mengantarkannya kepada
surga Allâh Ta'âla .
3. Shalat sebagai obat dari kelalaian.
Lalai adalah penyakit berbahaya yang
menimpa banyak manusia. Lalai mengantarkan manusia kepada berbagai
kesesatan, bahkan menjadikan manusia tenggelam di dalamnya. Mereka akan
menanggung akibat dari kelalaian yang mereka alami di dunia maupun di
akhirat kelak. Sehingga lalai menjadi penutup yang menutupi hati
manusia. Hati yang tertutup kelalaian, menyebabkan kebaikan akan sulit
sampai padanya. Tetapi menegakkan shalat sesuai dengan syarat dan
rukunnya, dengan menjaga sunnah dan khusyu di dalamnya, insya Allâh akan
menjadi obat paling mujarab dari kelalaian ini, membersihkan hati dari
kotoran-kotorannya. Allâh Ta'âla berfirman:
Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu
dengan merendahkan diri dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang,
dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
(Qs. al-A’ra/7:205)
dengan merendahkan diri dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang,
dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
(Qs. al-A’ra/7:205)
4. Shalat sebagai solusi problematika hidup.
Sudah menjadi sifat dasar manusia ketika dia
tertimpa musibah dan cobaan, dia akan mencari solusi untuk menyelesaikan
permasalahannya. Maka tidak ada cara yang lebih manjur dan lebih hebat
dari shalat. Shalat adalah sebaik-baik solusi dalam menghadapi berbagai
macam cobaan dan kesulitan hidup. Karena tidak ada cara yang lebih baik
dalam mendekatkan diri seseorang dengan Rabb-nya kecuali dengan shalat.
5. Shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Sebagaimana telah kita fahami, bahwasanya shalat
akan membawa cahaya yang menunjukkan pelakunya kepada ketaatan.
Bersamaan dengan itu, maka shalat akan mencegah pelakunya dari perbuatan
keji dan mungkar. Sebagaimana hal ini difirmankan Allâh Ta'âla :
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (Al-Qur‘an)
dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.
Dan sesungguhnya mengingat Allâh (shalat)
adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain).
Dan Allâh mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Qs. al-Ankabût/29:45)
dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.
Dan sesungguhnya mengingat Allâh (shalat)
adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain).
Dan Allâh mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Qs. al-Ankabût/29:45)
Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu ‘Abbas radhiyallâhu'anhu mengatakan, “Dalam shalat terdapat larangan dan peringatan dari bermaksiat kepada Allâh”.[8]
6. Shalat menghapuskan dosa.
Selain mendatangkan pahala bagi pelakunya, shalat
juga menjadi penghapus dosa, membersihkan manusia dari dosa-dosa yang
pernah dilakukannya.
Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ
يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِي مِنْ
دَرَنِهِ قَالُوا لَا يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا قَالَ فَذَلِكَ مِثْلُ
الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا
“Apa pendapat kalian,
jika di depan pintu salah seorang dari kalian ada sungai (mengalir);
dia mandi darinya lima kali dalam sehari, apakah tersisa kotoran darinya?”
Para sahabat menjawab: “Tidak akan tertinggal kotoran sedikitpun”.
Beliau shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Demikianlah shalat lima waktu,
Allâh Ta'âla menghapuskan dengannya kesalahan-kesalahan”.
(HR Bukhâri dan Muslim)
jika di depan pintu salah seorang dari kalian ada sungai (mengalir);
dia mandi darinya lima kali dalam sehari, apakah tersisa kotoran darinya?”
Para sahabat menjawab: “Tidak akan tertinggal kotoran sedikitpun”.
Beliau shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Demikianlah shalat lima waktu,
Allâh Ta'âla menghapuskan dengannya kesalahan-kesalahan”.
(HR Bukhâri dan Muslim)
Inilah sebagian manfaat shalat yang tak terhingga banyaknya, dari yang kita ketahui maupun yang tersimpan di sisi Allâh Ta'âla. Oleh karena itu, marilah kita memperhatikan diri kita masing-masing, sudahkah di antara manfaat-manfaat tersebut yang kita rasakan? Ataukah kita masih menjadikan shalat sebagai salah satu rutinitas hidup kita? Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang dicela Allâh dalam firman-Nya:
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.
(Qs. al-Mâ’ûn/107:4-5)
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.
(Qs. al-Mâ’ûn/107:4-5)
Semoga Allâh Ta'âla memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hambanya yang menegakkan shalat, dan memetik buahnya dari shalat yang kita kerjakan.
0 komentar:
Posting Komentar