Novi
Fitriani / 1112051000147
ARTIKEL
III / KPI 2C
Tanyakan
Pada Diri Anda, “Iman, Islam, dan Ihsan Saya”
Iman berarti pembenaran dalam
hati,
تَصدِيقٌ
بِالقَلبِ وَتَقرِيرٌ بِالِّسَا نِ وَعَمَلٌ بِالأَركَانِ
“Membenarkan dalam hati mengikrarkan dengan lisan, mengamalkan
dengan angggota badan”
Membenarkan dengan hati,
maksudanya menerima segala yang dibawa Rasulullah, “Mengikrarkan dengan lisan”,
maksudnya ialah mengucapkan kalimat syahadat. “Mengamalkan dengan anggota
badan”, maksudnya ialah hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan, sementara
keyakinan mengamalkan dalam bentuk ibadah-ibadah yang sesuai fungsinya.
Sudahkan kita beriman?
Mengucapkan kalimat syahadat, terutama pada saat tahyatul awal dan tahyatul
akhir dalam salat? Sudahkan kita yakin bahwa segala perbuatan, gerak-gerik anda
tak ada satu pun yang luput dari penglihatan Allah ?
Rukun Islam yang pertama
ialah “Bersaksi bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah” untuk merealisasikannya kita
dapat mengucapkan Asyhadu anla illa haillallah dan menetapkan dalam hati
bahwa tidak ada tuhan selain
Allah. Kemmudian bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, Asyhadu anna
Muhammadar Rasulullah. Lalu menegakkan salat lima waktu, membayar zakat,
puasa pada bulan ramadhan, dan
menunaikan haji.
Sedangkan untuk memenuhi istilah Ihsan,
berbuat baik. Kita dapat melakukan segala sesuatu yang dapat memberi manfaat
positif kepada sesama manusia, bisa dengan harta, jabatan, ilmu yang
bermanfaat, dan tenaga kita. Sesuai dengan
firman Allah “Yang menjadikan mati
dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun“. (QS. Al Mulk [67];2)
Antara iman, islam dan ihsan, ketiganya tak bisa dipisahkan oleh manusia di
dunia ini, kalau diibaratkan hubungan diantara ketiganya adalah seperti
segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi lainya berkaitan erat. Segitiga
tersebut tidak akan terbentuk kalau ketiga sisinya tidak saling mengait. Jadi
manusia yang bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara iman, islam
dan ihsan. Disamping adanya hubungan diantara ketiganya, juga terdapat
perbedaan diantaranya sekaligus merupakan identitas masing-masing. Iman, lebih
menekankan pada segi keyakinan dalam hati. Islam merupakan sikap untuk berbuat
dan beramal dan, Ihsan merupakan pernyataan dalam bentuk tindakan nyata. Dengan
ihsan, seseorang bisa diukur tipis atau tebal iman dan islamnya. Wallahu A'lam.
Oleh karena itu marilah kita berlomba-lomba mebegakkan amar ma’ruf nahi
munkar di bumi Allah ini, dan mempertebal Iman kita dengan melakukan segala
sesuatu yang dipertintahkan Allah dan menjauhi segala larangan-Nya
0 komentar:
Posting Komentar